Senin, 07 Januari 2013

0 Hewan Yang Sulit Di Bunuh


Beberapa hewan di dunia ini ternyata ada yang sangat sulit untuk dibunuh kemampuan mereka dalam bertahan hidup. Bisa dikatakan hewan hewan ini adalah hewan yang paling luarbiasa karena mereka sulit dibunuh dengan cara apapun. Berikut 5 hewan yang sulit dibunuh..
1. Giant snail
East african giant snail mirip dengan sepupu sepupunya. Namun bisa tumbuh sampai 8 inci. Penghuni afrika timur sudah mencoba berbagai hal untuk membunuh binatang satu ini, dengan pestisida, racun, bahkan flamethrower tapi makhluk ini masih tidak bisa dibunuh.
2. Water bears
Water bears adalah binatang air yang mikroskopik. Water bear sangat susah dibunuh. Mereka bahkan sulit bekukan, mereka bisa tahan di kedinginan -273 celcius. Mereka juga bisa tahan bom nuklir, bisa kembali ke bentuk kering dan saat di bentuk ini mereka kebal terhadap radiasi. Mereka juga kebal terhadap nitrogen cair dan asam mineral.
Salah satunya cara membunuh water bear adalah mengirimnya ke luar angkasa. Dan walaupun begitu mereka masih bisa hidup 10 hari!

3. Tree weta


Tree weta adalah binatang yang menakutkan. Di darah mereka ada protein spesial yang membuat air tidak bisa dibekukan. Berarti walaupun tree weta dibekukan, darah mereka masih bisa mengalir saat mereka bangun.
Otak dan hati mereka juga tidak berfungsi saat mereka beku. Namun mereka bisa kembali berfungsi saat cair.
Jadi mereka bisa mati, lalu hidup lagi! Kayak zombie aje..
4. Lungfish


Lungfish adalah salah satu spesies binatang air tertua. Mereka bisa hidup walaupun tidak ada air atau udara selama 6 bulan. Mereka bisa hidup kembali setelah diberi sedikit air.

5. Immortal Jellyfish


Immortal berarti abadi dan ubur ubur satu ini emang abadi, alias ga bisa mati!
Ubur ubur ini lahir dan berkembang seperti biasa. Namun hidup mereka tidak berakhir. Mereka akan kembali ke bentuk polyp (bayi ubur2) dan hidupnya mulai lagi dari awal.

Ya hanya Tuhan Yang Maha Kuasa aja yang bisa menghidupkan dan mematikan mereka.. Semoga bermanfaat :) 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2012 Ardi Zohar Asiqin